Langsung ke konten utama

I'm Officially Mrs. Hari Styioko

Lebih dari setahun yang lalu, disebuah kantor di Jalan Pos Pengumben, ada seorang pria yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis aneh-tapi-nyata dihadapannya yg sedang bertugas menemani atasannya. Saat itu, pria ini belum berani mendekati si wanita, katakanlah dia masih trauma akan masa lalunya.

Bulan demi bulan berlalu, dengan kepercayaan diri yg tinggi sang pria berhasil mendapatkan nomor kontak dan pin blackberry messenger si wanita. Mereka mulai menjalin komunikasi walau tidak intens. Sang wanita tau pria ini bermaksud mendekatinya, namun karena pikiran 'remaja'nya dia hanya menanggapi ala kadarnya, tidak serius.

Sampai pada suatu hari, mereka akhirnya sepakat menjalin asmara.

Hubungan yg mereka jalin bukan tanpa halangan. Emosi, drama, dan sifat kekanak-kanakan sang wanita, juga sifat cuek dan tidak romantis sang pria mewarnai kehidupan asmara mereka. Setiap wanita pasti menginginkan prianya romantis, bukan? Begitu pula sang wanita saat itu.

Tapi tidak, mereka berdua bukan ABG kemarin sore yang ketika masalah datang lantas dengan mudahnya memutuskan hubungan begitu saja. Walau yang kontra dengan hubungan mereka tidak sedikit, namun yang merestui juga tak kalah banyak. Hingga akhirnya mereka memutuskan menikah.

Saat memutuskan untuk menikah, godaan dan cobaan bukannya berkurang, malah bertambah. Coba tanyakan saja pada para calon pengantin diluar sana. Kesabaran dan kedewasaan di uji sedemikian rupa dalam mempersiapkan pernikahan. Drama dua keluarga, pembatalan vendor yang seharusnya sudah deal, undangan yang tidak sesuai dengan pesanan, omongan orang diluar, hingga godaan lawan jenis yang lebih menarik daripada pasangan silih berdatangan.

Namun benar kata orang, hal - hal terbaik dalam hidup justru seringnya harus melalui usaha yang lama dan menguji kesabaran dulu, bukan?

Dan disinilah mereka sekarang, memilih untuk berbagi hidup bersama selamanya.

Every love story is beautiful, but ours is my favorite, Mas Hari Styioko.

Komentar